Minggu, 31 Mei 2009

THE NEW HERO klub Liga BELANDA 2008-2009

AZ Alkmaar Juara Eredivisie - Mahkota Kedua 'Si Jelata'
Senin, 20 April 2009

istAlkmaar - Mereka baru berdiri setelah Ajax Amsterdam mengumpulkan 12 titel juara, sementara kapasitasnya stadionnya cuma setengah dari milik PSV Eindhoven. "Si Jelata" AZ Alkmaar adalah pendobrak dominasi tiga raksasa Belanda.

Alkmaar memastikan direngkuhnya titel juara Liga Belanda tanpa harus bertanding dinihari tadi.
Kekalahan telak Ajax Amsterdam atas PSV Eindhoven sudah cukup mengantar klub tersebut merengkuh gelar juaranya yang kedua, setelah yang pertama musim kompetisi 1980-1981, karena keunggulan 11 poin mereka dipastikan tak akan terkejar dengan tiga laga tersisa.

Yang kemudian terasa hebat dari pencapaian klub tersebut adalah fakta bahwa mereka adalah satu-satunya tim yang bisa mendobrak dominasi tiga raksasa Belanda: Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven dan Feyenoord. Sudah sejak musim 1981-1982 tak ada klub yang bisa menjadi juara Liga Belanda selain tiga kelub tersebut, dengan kata lain Alkmaar mengakhiri status quo yang dibuat Ajax, PSV dan Feyenoord yang sudah bertahan 27 tahun.

Uniknya, sukses ini juga merupakan ulangan keberhasilan di musim 1980-81. Saat itu Alkmaar menyudahi dominasi tiga klub yang sama yang sudah bergantian menjadi juara sejak 1964-65 atau selama 16 tahun.

Hal tersebut berarti kalau selama 45 tahun terakhir, cuma Alkmaar yang bisa mendobrak dominasi Godenzonen, Boeren dan De club van Zuid.

Tanda-tanda Alkmaar bakal menjadi juara sebenarnya sudah terlihat sejak musim kompetisi 2006-2007. Memimpin klasemen hingga pekan terakhir dengan keunggulan selisih gol atas PSV dan Ajax, klub tersebut justru harus mengakhiri kompetisi karena kalah di laga pamungkas saat menghadapi tim papan bawah setelah bermain hanya dengan 10 orang selama 80 menit.

Sukses klub yang baru berdiri pada 1967 itu menjadi juara jelas mengejutkan, namun di balik layar sukses tersebut memang ada orang dengan kemampuan hebat. Dengan total 13 gelar lokal dan regional didapat bersama Ajax dan Barcelona, sukses klub yang berasal dari daerah penghasil keju tradisional tersebut tak bisa dilepaskan dari nama Louis van Gaal.

"Saya harus katakan kalau saya tidak bahagian di pagi ini, namun hal ini (titel juara) membuat semuanya jadi indah. Fans sudah siap merayakannya kemarin, tapi itu kemudian tidak jadi masalah karena pada akhirnya kami tetap jadi juara," ungkap Van Gaal yang total sudah meraih empat titel juara Liga Belanda.

Sejak menjadi pelatih di klib tersebut sejak 2005, perjalanan Van Gaal tak selalu manis. Pada Maret 2008 dia sempat mengundurkan diri menyusul posisi 11 klasemen yang didapat klub tersebut di akhir musim dan tersingkir di babak awal beberapa kompetisi yang diikuti.

Kalau pelatih 57 tahun itu hingga kini masih bertahan di posisinya, itu karena fans Alkmaar sempat melakukan protes dan meminta dia kembali menduduki jabatannya. Sesuatu yang terbukti tak sia-sia karena didapatnya gelar juara liga untuk kali kedua.

Klub yang bermarkas di DSB Stadion itu sebenarnya berpeluang memastikan diri menjadi juara pada akhir pekan kemarin. Namun pesta yang sudah disiapkan akhirnya batal digelar karena kekalahan 1-2 yang diderita saat menjamu Vitesse Arnhem.

"Buat banyak pemain, ini merupakan gelar pertama mereka. Tak mengherankan kalau mereka sangat bergembira merayakannya dan menjadi gila karenanya," pungkas mantan pelatih timnas Belanda itu..
(dtc/din/key)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar